Senin, 28 Maret 2011

karya bang idul...

Berikut artikel satria F150 kepunyaan Mang Idjul Gendong from SSFC Jakarta Timur racikan bengkel D2M.
Jurus jitu bengkel jalanan pada Satria F-150. Memainkan karbu dan kompresi, F-150 naik podium bersama tim pabrikan. Bahan bakar dibikin homegen dari setelan gir dan kompresi. Plus CDI tanpa nama, sesuai metode bengkel jalanan. Sederhana, namun mujarab.

Bengkel D2M memang betul di pinggir jalan. Makanya disebut bengkel jalanan. Bukan bengkel jalan-jalan seperti service car. “Ohh… bukan itu. Tapi, baru sekali ini ikut road race. Biasanya hanya drag dan bali (balap liar, red)” kata Didi bercerita ala mekanik jalanan tanpa teori, tapi praktik langsung.
Saat diwawancara, Didi bukan bercerita di pinggir jalan. Itu sih berisik! Tapi, di OMR Suzuki yang berlangsung di Harapan Indah Bekasi. Di sana, korekan Didi podium empat. Lumayan, jika diukur dari lawan-lawannya. Kan OMR Suzuki langganan diikuti macam tim Suzuki Hendriansyah Evalube, Suzuki Manual Tech, Suzuki AHRS dan Suzuki Pertamina Denso Junior.
Tim-tim mapan ini juga ikut Satria F-150 seeded.  Kelas ini punya aturan teknik ketat. “Hasil ini mengagetkan, sekaligus pemompa semangat. Bengkel jalanan juga ada harapan di antara tim besar,” bangga Didi yang menjagokan F Balank, mantan pembalap Suzuki Chia Felix SHC.
Sesuai keadaan bengkel jalanan. Mereka tak punya laptop, apalagi hidrometer (alat pengukur cuaca dan kelembaban). Tim besar dari hidrometer akan menentukan setingan spuyer. Jika kelembaban naik, ukuran spuyer pasti kecil. Tapi, mekanik jalanan punya ilmu kira-kira yang lebih hebat dari hidrometer.

Ilmunya, kira-kira pas dan kira-kira tidak, tidak, dimainkan pada spuyer. Seperti pilot-jet 40 dan main-jet 120, itu bagian dari ilmu tebak kira jalanan. “Cuaca saat balapan terik. Butuh spuyer lebih besar. Supaya, mesin tahan digeber sampai finish,” kata Didi sembari menunjuk karbu Keihin PE28, standar Satria F.
Pokoknya, dengan spuyer begitu, presisi dengan perubahan kompresi. Katanya sih paking kepala silider ada yang dicopot. Sehingga, velume kepala silinder berkurang dan kompresi meningkat. Kem standar diganti kem aftermarket yang punya durasi 285ยบ.

Pastinya gir dibikin lebih berat. Paling cocok dengan surkuit di Bekasi itu, 13:46. “Seandainya setingan sokbreker ketemu saya yakin podiumnya lebih baik,” optimis Didi yang bengkelnya di pinggir jalan Kalimalang, Jakarta Timur itu.
CDI TANPA NAMA
Didi menyimpan satu jurus lagi. Tentu jurusjalanan yang banyak coba-cobanya. Misalnya CDI. “Kebetulan ada yang bawa dari Thailand. CDI ini enggak ada namanya. Maka kita kasih nama D2M sesuai nama bengkel,” kekeh Didi.

CDI tanpa nama miliknya ini mempunyai ciri posisi soket di pinggir, enggak di tengah seperti umumnya. Ada yang tau merek sebenarnya?
KNALPOT PANJANG
Lay out sirkuit Harapan Indah Bekasi memiliki trek lurus lumayan panjang. Ini disiasati penggunaan knalpot berdesain panjang. Desain enggak umum di road race yang rata-rata menggunakan bentuk knalpot pendek.

“Itu terbukti, jokinya puas saat menggeber gas. Artinya uji coba knalpot ini berhasil,” kata sulung dari empat bersaudara ini.
DATA MODIFIKASI
Ban depan/belakang Battlax 90/80-17
Knalpot CMS
Sokbreker YSS
Footstep Yoshimura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar